BAB I
PENDAHULUAN
1. Pengertian
Struktur Atom
Struktur atom merupakan satuan dasar
materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya.Inti atom mengandung campuran proton yang bermuatan positif dan
neutron yang bermuatan netral (terkecuali pada Hidrogen-1 yang tidak memiliki
neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Demikian pula sekumpulan atom dapat berikatan satu sama
lainnya membentuk sebuah molekul. Atom yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan
elektron yang berbeda bersifat positif atau negatif dan merupakan ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron pada inti atom tersebut.
Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom tersebut, dan jumlah
neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Atom berasal dari Bahasa Yunani,
yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat dibagi-bagi
lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi pertama kali
diajukan oleh para filsuf India dan Yunani. Pada abad ke-17 dan ke-18, para
kimiawan meletakkan dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat
tertentu tidak dapat dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode
kimia. Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil
menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan
bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika
kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil memodelkan atom.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. MACAM-MACAM MODEL ATOM
a. Model atom John Dalton
a. Model atom John Dalton
Pada tahun 1803, John Dalton
mengemukakan mengemukakan pendapatnaya tentang atom. Teori atom Dalton
didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier) dan
hukum susunan tetap (hukum prouts). Lavosier mennyatakan bahwa “Massa total
zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil
reaksi”. Sedangkan Prouts menyatakan bahwa “Perbandingan massa unsur-unsur
dalam suatu senyawa selalu tetap”. Dari kedua hukum tersebut Dalton
mengemukakan pendapatnya tentang atom sebagai berikut:
1. Atom merupakan bagian terkecil dari
materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan teori atom Dalton :
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelebihan teori atom Dalton :
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Teori atom Dalton ditunjang oleh 2 hukum alam yaitu :
1. Hukum Kekekalan Massa (hukum Lavoisier) : massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
2. Hukum Perbandingan Tetap (hukum Proust) : perbandingan massa unsur-unsur yang menyusun suatu zat adalah tetap.
Kelemahan teori atom Dalton :
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelebihan teori atom Dalton :
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
b.
Model atom J.J Thomson
Teori atom dalton cukup lama dianut
para ahli hingga ditemukannya elektron bermuatan negatif oleh J.J Thomson pada
tahun 1897. Penemuan elektron ini mematahkan teori dalton bahwa atom merupakan
materi terkecil. Oleh karena atom bermuatan negatif, maka Thomson berpikir
bahwa ada muatan positif sebagai penyeimbang.
Dengan demikian atom bersifat netral. Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu, elektron ( bagian atom yang bermuatan negatif ) tersebar merata dipermukaan bola tersebut.
Dengan demikian atom bersifat netral. Model atom Thomson menggambarkan bahwa atom merupakan suatu bola yang bermuatan positif. Sementara itu, elektron ( bagian atom yang bermuatan negatif ) tersebar merata dipermukaan bola tersebut.
Muatan – muatan negatif tersebut
tersebar seperti kismis pada roti kismis. Jumlah muatan positif sama dengan
jumlah muatan negatif sehingga atom bersifat netral.
Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Model atom Thomson dapat digambarkan sebagai berikut:
Ø Kelebihan dan Kelemahan
Model Atom Thomson
· Kelebihan.
Membuktikan adanya partikel lain
yang bermuatan negatif dalam atom. Berarti atom bukan merupakan bagian terkecil
dari suatu unsur.
· Kelemahan
Model Thomson ini tidak dapat
menjelaskan susunan muatan positif dan negatif dalam bola atom tersebut.
c. Model atom Rutherford
Rutherford
bersama dua orang muridnya (Hans Geigerdan Erners Masreden) melakukan percobaan
yang dikenal dengan hamburan sinar alfa (λ) terhadap lempeng tipis emas.
Sebelumya telah ditemukan adanya partikel alfa, yaitu partikel yang bermuatan
positif dan bergerak lurus, berdaya tembus besar sehingga dapat menembus
lembaran tipis kertas. Percobaan tersebut sebenarnya bertujuan untuk menguji
pendapat Thomson, yakni apakah atom itu betul-betul merupakan bola pejal yang
positif yang bila dikenai partikel alfa akan dipantulkan atau dibelokkan. Dari
pengamatan mereka, didapatkan fakta bahwa apabila partikel alfa ditembakkan
pada lempeng emas yang sangat tipis, maka sebagian besar partikel alfa
diteruskan (ada penyimpangan sudut kurang dari 1°), tetapi dari pengamatan
Marsden diperoleh fakta bahwa satu diantara 20.000 partikel alfa akan membelok
sudut 90° bahkan lebih. Berdasarkan gejala-gejala yang terjadi, diperoleh
beberapa kesipulan beberapa berikut:
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
1. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan
2. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom emas, maka didalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang bermuatan positif.
3. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom, berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran atom keseluruhan.
Berdasarkan
fakta-fakta yang didapatkan dari percobaan tersebut, Rutherford mengusulkan
model atom yang dikenal dengan Model Atom Rutherford yang menyatakan bahwa Atom
terdiri dari inti atom yang sangat kecil dan bermuatan positif, dikelilingi
oleh elektron yang bermuatan negatif. Rutherford menduga bahwa didalam inti
atom terdapat partikel netral yang berfungsi mengikat partikel-partikel positif
agar tidak saling tolak menolak.
Ø Kelemahan Model Atom Rutherford
Ø Kelemahan Model Atom Rutherford
· Kelebihan
Membuat
hipotesa bahwa atom tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti
· Kelemahan
Tidak dapat
menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori
fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi sehingga
lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan
mendekati inti dan jatuh ke dalam inti Ambilah seutas tali dan salah satu ujungnya
Anda ikatkan sepotong kayu sedangkan ujung yang lain Anda pegang. Putarkan tali
tersebut di atas kepala Anda. Apa yang terjadi? Benar. Lama kelamaan putarannya
akan pelan dan akan mengenai kepala Anda karena putarannya lemah dan Anda pegal
memegang tali tersebut. Karena Rutherford adalah telah dikenalkan
lintasan/kedudukan elektron yang nanti disebut dengan kulit
d. Model atom Bohr
Pada tahun 1913, pakar fisika
Denmark bernama Neils Bohr memperbaiki kegagalan atom Rutherford melalui
percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Percobaannya ini berhasil
memberikan gambaran keadaan elektron dalam menempati daerah disekitar inti
atom. Penjelasan Bohr tentang atom hidrogen melibatkan gabungan antara teori
klasik dari Rutherford dan teori kuantum dari Planck, diungkapkan dengan empat
postulat, sebagai berikut:
1. Hanya ada seperangkat orbit tertentu
yang diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal
sebagai keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck
Model atom Bohr sebagai berikut :
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
e. Model atom modern
2. Selama elektron berada dalam lintasan stasioner, energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang dipancarkan maupun diserap.
3. Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan stasioner ke lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi tertentu terlibat, besarnya sesuai dengan persamaan planck, ΔE = hv.
4. Lintasan stasioner yang dibolehkan memilki besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dari h/2∏ atau nh/2∏, dengan n adalah bilangan bulat dan h tetapan planck
Model atom Bohr sebagai berikut :
Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi. Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam, semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat energinya.
Kelemahan:
Model atom ini tidak bisa menjelaskan spektrum warna dari atom berelektron banyak.
e. Model atom modern
Model atom mekanika kuantum
dikembangkan oleh Erwin Schrodinger (1926).Sebelum Erwin Schrodinger, seorang
ahli dari Jerman Werner Heisenberg mengembangkan teori mekanika kuantum yang
dikenal dengan prinsip ketidakpastian yaitu “Tidak mungkin dapat ditentukan
kedudukan dan momentum suatu benda secara seksama pada saat bersamaan, yang
dapat ditentukan adalah kebolehjadian menemukan elektron pada jarak tertentu
dari inti atom”.
Daerah ruang di sekitar inti dengan
kebolehjadian untuk mendapatkan elektron disebut orbital. Bentuk dan tingkat
energi orbital dirumuskan oleh Erwin Schrodinger.Erwin Schrodinger memecahkan
suatu persamaan untuk mendapatkan fungsi gelombang untuk menggambarkan batas
kemungkinan ditemukannya elektron dalam tiga dimensi.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Model atom dengan orbital lintasan elektron ini disebut model atom modern atau model atom mekanika kuantum yang berlaku sampai saat ini.
Awan elektron disekitar inti
menunjukan tempat kebolehjadian elektron. Orbital menggambarkan tingkat energi
elektron. Orbital-orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan
membentuk sub kulit. Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.Dengan
demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari
beberapa orbital. Walaupun posisi kulitnya sama tetapi posisi orbitalnya belum
tentu sama.
Model Mekanika Kuantum Sebagai Berikut :
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
3. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menghantarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom (kulit atom).
Aturan pengisian elektron pada kulit atom.
a. Jumlah elektron pada kulit-kulit atom sesuai rumus = 2n2, n = nomor kulit.
- Kulit 1 (kulit K) jumlah elektron maksimum 2.12 = 2 elektron
- Kulit 2 (kulit L) jumlah elektron maksimum 2.22 = 8 elektron
- Kulit 3 (kulit M) jumlah elektron maksimum 2.32 = 18 elektron
- Kulit 4 (kulit N) jumlah elektron maksimum 2.42 = 32 elektron
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit yang terdekat dengan inti (K), jika kulit terendah (K) sudah penuh, pengisian dilanjutkan pada kulit berikutnya.
c. Kulit K penuh dengan 2 elektron dan kulit L penuh dengan 8 elektron.
d. Kulit M penuh dengan,
- 8 elektron jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron jika elektron tersisa lebih dari 18
e. Kulit N penuh dengan,
- 8 elektron, jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 18 kurang dari 32
- 32 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 32
Ciri khas model atom mekanika gelombang
1. Gerakan elektron memiliki sifat gelombang, sehingga lintasannya (orbitnya) tidak stasioner seperti model Bohr, tetapi mengikuti penyelesaian kuadrat fungsi gelombang yang disebut orbital (bentuk tiga dimensi darikebolehjadian paling besar ditemukannya elektron dengan keadaan tertentu dalam suatu atom)
2. Bentuk dan ukuran orbital bergantung pada harga dari ketiga bilangan kuantumnya. (Elektron yang menempati orbital dinyatakan dalam bilangan kuantum tersebut)
Posisi elektron sejauh 0,529 Amstrong dari inti H menurut Bohr bukannya sesuatu yang pasti, tetapi bolehjadi merupakan peluang terbesar ditemukannya elektron.
3. KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi elektron menghantarkan penyebaran atau susunan elektron dalam atom (kulit atom).
Aturan pengisian elektron pada kulit atom.
a. Jumlah elektron pada kulit-kulit atom sesuai rumus = 2n2, n = nomor kulit.
- Kulit 1 (kulit K) jumlah elektron maksimum 2.12 = 2 elektron
- Kulit 2 (kulit L) jumlah elektron maksimum 2.22 = 8 elektron
- Kulit 3 (kulit M) jumlah elektron maksimum 2.32 = 18 elektron
- Kulit 4 (kulit N) jumlah elektron maksimum 2.42 = 32 elektron
b. Pengisian elektron dimulai dari kulit yang terdekat dengan inti (K), jika kulit terendah (K) sudah penuh, pengisian dilanjutkan pada kulit berikutnya.
c. Kulit K penuh dengan 2 elektron dan kulit L penuh dengan 8 elektron.
d. Kulit M penuh dengan,
- 8 elektron jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron jika elektron tersisa lebih dari 18
e. Kulit N penuh dengan,
- 8 elektron, jika elektron tersisa kurang dari 18
- 18 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 18 kurang dari 32
- 32 elektron, jika elektron tersisa lebih dari 32
2.
UNSUR PERIODIK
1. Perkembangan sistem periodik unsur
Sistem periodik memperlihatkan
pengelompokkan atau susunan unsur-unsur dengan tujuan mempermudah dalam
mempelajari sifat-sifat berbagai unsur yang berubah secara periodik.
Usaha-usaha untuk mengelompokkan unsur-unsur telah dimulai sejak para ahli
menemukan semakin banyaknya unsur di alam. Pengelompokkan unsur-unsur ini
dimaksudkan agar unsur-unsur tersebut mudah dipelajari. Beberapa ahli
mengelompokkan unsur-unsur tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
a. Antoine
Laurent Lavoisier (26 Agustus 1743 – 8 Mei 1794)
Pada 1789, Antoine Lavoiser
mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat
kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah,
logam dan non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam
kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
1. GAS
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogenv
2. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksidav
3. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa, Molibdenum, Nikel, Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Sengv
4. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borakv
b. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade. Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.
c. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf.
d. Hukum Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode. Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut belum ditemukan.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
e. Sistem Periodik Modern / bentuk panjang
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Bagan Sistem Periodik Modern
Sistem periodik bentuk panjang(modern) terdiri atas :
a) Lajur vertikal yang disebut GOLONGAN dan ditulis dengan angka Romawi
Golongan terdiri dari :
1. Golongan Utama (Golongan A)
Golongan utama terdiri dari :
- Golongan IA : Golongan Alkali
- Golongan IIA : Golongan Alkali tanah
- Golongan IIIA : Golongan Aluminium
- Golongan IVA : Golongan Karbon
- Golongan VA : Golongan Nitrogen
- Golongan VIA : Golongan Kalkogen
- Golongan VIIA : Golongan Halogen
- Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
Cahaya,Kalor,Oksigen,Nitrogen,Hidrogenv
2. TANAH
Kapur,Magnesium Oksida, Barium Oksida, Aluminium Oksida, Silikon Oksidav
3. LOGAM
Antimon, Perak, Arsenik, Bismuth, Kobalt, Tembaga, Timah, Besi, Mangan, Raksa, Molibdenum, Nikel, Emas, Platina,Timbel,Tungsten, Sengv
4. NON LOGAM
Sulfur, Fosfor, Karbon, Asam Klorida, Asam Fluorida, Asam Borakv
b. Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, Johann Dobereiner mengelompokkan unsure berdasarkan kemiripan sifat ke dalam tiga kelompok yang disebut triade. Dalam triade, sifat unsur kedua merupakan sifat antara unsur pertama dan unsur ketiga. Contohnya: suatu triade Li-Na-K terdiri dari Lithium (Li), Natrium (Na), Kalium (K) yang mempunyai kemiripan sifat. Dia juga menemukan bahwa massa atom unsur kedua adalah rata-rata massa atom unsur pertama dan unsur ketiga. Tabel pengelompokkan unsur dapat dilihat pada Tabel 1. Contohnya: massa atom unsur Na adalah rata-rata massa atom unsur Li dan massa atom unsur K.
c. Hukum Oktaf Newlands
Pada tahun 1865, John Newlands mengklasifikasikan unsur berdasarkan kenaikan massa atomnya. Newlands mengamati ada pengulangan secara teratur keperiodikan sifat unsur. Unsur ke-8 mempunyai sifat mirip dengan unsur ke-1. Begitu juga unsur ke-9 mirip sifatnya dengan unsur ke-2, dan seterusnya. Karena kecenderungan pengulangan selalu terjadi pada sekumpulan 8 unsur (seperti yang telah dijelaskan) maka sistem tersebut disebut Hukum Oktaf.
d. Hukum Mendeleev
Sesuai dengan kegemarannya yaitu bermain kartu, ahli kimia dari Rusia, Dimitri Ivanovich Mendeleev (1869) mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang unsur, kemudian ia menulis pada kartu-kartu. Kartu-kartu unsur tersebut disusun berdasarkan kenaikan massa atom dan kemiripan sifat. Kartu-kartu unsur yang sifatnya mirip terletak pada kolom yang sama yang kemudian disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode. Alternatif pengelompokkan unsur-unsur lebih ditekankan pada sifat-sifat unsur tersebut daripada kenaikan massa atom relatifnya, sehingga ada tempat-tempat kosong dalam tabel periodik tersebut. Tempat kosong inilah yang oleh Mendeleev diduga akan diisi oleh unsur-unsur dengan sifat-sifat yang mirip tetapi pada waktu itu unsur tersebut belum ditemukan.
Kelebihan sistem periodik Mendeleev adalah dapat meramalkan sifat unsur yang belum ditemukan pada saat itu dan telah mempunyai tempat yang kosong, penempatan gas mulia yang baru ditemukan tahun 1890–1900 tidak menyebabkan perubahan susunan sistem periodik Mendeleev, sedangkan kekurangannya yaitu adanya penempatan unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom. Contoh: 127I dan 128Te. Karena sifatnya, Mendeleev terpaksa menempatkan Te lebih dulu daripada I.
e. Sistem Periodik Modern / bentuk panjang
Pada tahun 1914, Henry G. Moseley menemukan bahwa urutan unsur-unsur dalam sistem periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur. Sistem periodik unsur modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Moseley berhasil menemukan kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev, yaitu ada unsur yang terbalik letaknya. Penempatan Telurium dan Iodin yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, ternyata sesuai dengan kenaikan nomor atom. Sistem periodik modern bisa dikatakan sebagai penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Bagan Sistem Periodik Modern
Sistem periodik bentuk panjang(modern) terdiri atas :
a) Lajur vertikal yang disebut GOLONGAN dan ditulis dengan angka Romawi
Golongan terdiri dari :
1. Golongan Utama (Golongan A)
Golongan utama terdiri dari :
- Golongan IA : Golongan Alkali
- Golongan IIA : Golongan Alkali tanah
- Golongan IIIA : Golongan Aluminium
- Golongan IVA : Golongan Karbon
- Golongan VA : Golongan Nitrogen
- Golongan VIA : Golongan Kalkogen
- Golongan VIIA : Golongan Halogen
- Golongan VIIIA : Golongan Gas Mulia
2. Golongan Transisi (Golongan B)
Golongan transisi ( golongan B ) terdiri dari :
- Golongan Transisi (golongan B), yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB
- Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
.. Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 57La)
.. Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 89Ac)
Unsur yang berbeda dalam 1 golongan mempunyai persamaan sifat disebabkan karena mempunyai elektron valensi (elektron dikulit terluar) yang sama.
b) Lajur Horizontal disebut periode
- Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur
- Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur
- Periode 7, terdiri dari 23 buah unsur (belum lengkap)
Cara menentukan golongan dan periode suatu unsur
Unsur Golongan A
Cara menentukan golongan dan periode pada unsur golongan A adalah sebagai berikut :
1. Membuat konfigurasi elektronnya
2. Menentukan elektron valensinya (untuk menentukan golongan)
3. Menentukan nomor kulit terluarnya (untuk menentukan periode)
2. Sifat periodik unsur unsur
1. Jari jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.Ø
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah.Ø
Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil dari jari-jari ion negatifnya.Ø
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl -
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba 2+
Grafik hubungan antara jari-jari atom dan nomor atom adalah sebagai berikut :
Golongan transisi ( golongan B ) terdiri dari :
- Golongan Transisi (golongan B), yaitu golongan IIIB, IVB, VB, VIB, VIIB, VIIIB, IB, dan IIB
- Golongan Transisi Dalam, ada dua deret yaitu :
.. Deret Lantanida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 57La)
.. Deret Aktinida (unsur dalam deret ini mirip sifat dengan 89Ac)
Unsur yang berbeda dalam 1 golongan mempunyai persamaan sifat disebabkan karena mempunyai elektron valensi (elektron dikulit terluar) yang sama.
b) Lajur Horizontal disebut periode
- Periode 1, terdiri dari 2 buah unsur
- Periode 2, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 3, terdiri dari 8 buah unsur
- Periode 4, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 5, terdiri dari 18 buah unsur
- Periode 6, terdiri dari 32 buah unsur
- Periode 7, terdiri dari 23 buah unsur (belum lengkap)
Cara menentukan golongan dan periode suatu unsur
Unsur Golongan A
Cara menentukan golongan dan periode pada unsur golongan A adalah sebagai berikut :
1. Membuat konfigurasi elektronnya
2. Menentukan elektron valensinya (untuk menentukan golongan)
3. Menentukan nomor kulit terluarnya (untuk menentukan periode)
2. Sifat periodik unsur unsur
1. Jari jari atom adalah jarak dari inti atom ke lintasan elektron terluar.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan jari jari atom berkurang.Ø
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom bertambah.Ø
Jari-jari atom netral lebih besar daripada jari-jari ion positifnya tetapi lebih kecil dari jari-jari ion negatifnya.Ø
Contoh:
jari-jari atom Cl < jari-jari ion Cl -
jari-jari atom Ba > jari-jari ion Ba 2+
Grafik hubungan antara jari-jari atom dan nomor atom adalah sebagai berikut :
2. Potensial ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah/luar dari atom suatu unsur atau ion dalam keadaan gas.
Dalam satu perioda, dari kiri ke kanan potensial ionisasi bertambah, sehingga elektron sulit untuk di lepaskan.Ø
Dalam satu golongan, dari atas ke bawah potensial ionisasi berkurang, menyebabkan elektron mudah dilepas.Ø
Grafik hubungan energi ionisasi pertama dan nomor atom ialah sebagai berikut
3. Adalah besarnya energi yang dibebeaskan oleh suatu atom dalam bentuk gas pada waktu menerima sebuah elektron. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar afinitas elektron (makin negatif) berarti makin mudah menerima elektron.Ø
Makin kecil afinitas elektron (makin positif) makin sulit menerima elektron.Ø
4. Keelektronegatifan Adalah suatu bilangan yang menyatakan kecederungan suatu unsur menarik elektron dalam suatu ikatan kimia. Dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar. Dalam satu golongan dari atas ke bawah makin kecil.
Dapat ditulis :
Makin besar keelektronegatifan, unsur cenderung makin mudah membentuk ion negatif.Ø
Makin kecil keelektronegatifan, unsur cenderung makin sulit membentuk ion negatif, tetapi cenderung makin mudah membentuk ion negatif.Ø
3. Hubungan Antara Golongan Dengan Konfigurasi Elektron
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari pembahasan yang dipresentasikan di atas dapat
disimpulkan bahwaOrang pertama yang menyusun tabel periodik unsur adalah johan
W. Dobereiner. Susunannya didasarkan pada massa atom yang didasarkan pada teori
atom Dalton. Selain itu, perkembangan sistem periodik unsur ini diikuti oleh
cara perkembangannya yang terdiri dari sistem Dobreiner, Mendeleyev, dan hukum
Oktaf Newland. Tabel periodik unsur ini ditemukan dengan berbagai macam unsur
karena adanya berbagai sifat-sifat yang terkandung dalam periodik unsur,
sekaligus tabel periodik unsur terdiri dari golongan utama maupun golongan
transisi.
2.
Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami
berharap teman-teman bisa mengerti lagi tentang sistem periodik unsur ini, dan
semoga teman-teman memperoleh manfaat yang ada dalam meteri tersebut. Jika ada
terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf, terima kasih telah
memperhatikan sekaligus memahami materi kami.
No comments:
Post a Comment